Sihir Waktu Kerja
Hampir 2 tahun saya mengemudi Ikhtiar Syifa HQ, banyak kisah sihir yang saya jumpa. Yang paling banyak adalah sihir rumahtangga, namun ada juga rumahtangga yang hancur bukan sebab sihir jampi dan mentera, tapi disebabkan sihir waktu bekerja.
Si lelaki suami orang, si wanita isteri orang. Namun bila berurusan, adab hubungan tidak dijaga, syaitan mula menghasut hati. Lama kelamaan mula merasakan “lelaki ini lebih baik dari suami aku”, “wanita ini lebih bagus dari isteri aku”.
Lagi-lagi jika kerja itu melibatkan tugasan berduaan, lelaki jadi ketua, wanita pula pembantunya. Hubungan jadi lebih mesra, lebih rapat lebih biasa. Kalau dulu berwasap untuk urusan kerja, lama-kelamaan tiada urusan kerja pun berwasap juga.
Dalam group staff ayat-ayat malam jumaat dipandang biasa. “nasi lemak” “tunggang kuda” “malam ni kerja lagi” dijadikan bahan gurauan staff lelaki, sedangkan dalam group ada staff wanita juga, dan semuanya suami dan isteri orang belaka.
Sihir ini tak mengenal siapa, apa bidang dan siapa orangnya, hatta guru tahfiz guru agama punya banyak terkena. Mula dengan bibit-bit ayat “ustazah punya pasal ana sanggup siapkan”, “ustazah tolong belikan sarapan untukkku” – ayat2 seperti ini di mata kasar tak nampak jarum sihirnya, namun bisa mendatangkan prasangka pasangan, bisa menghancurkan rumahtangga yang telah ada.
Jika tak ditegur atau nasihat, ia bakal jadi pemusnah rumahtangga. Lagi-lagi jika wanita terus melayan atau biarkan. Maka makin hari makin tebal perasaan “dia lebih baik daripada suami aku”, “dia lebih bagus dan cantik dari isteri aku”.
Saat kita berwasap mesra dengan suami atau isteri orang, renung dan kenangilah rumahtangga yang kita ada. Betapa banyak pahit manis yang telah dirempuh bersama, betapa kuat ikatan cinta sebelum kita hidup bersama. Baik buruk rumahtangga kita, itulah kebahagiaan kita, itulah ujian dan itulah pahala untuk kita.
Ingatlah bahawa saat kita merasakan orang lain lebih baik atau lebih cantik dari pasangan kita, saat itu bermulalah ujian yang datang menggoncangkan rumahtangga kita.
Mudah-mudahan menjadi renungan untuk semua.
Ust Abdul Hadi Jusoh,
Pengarah Urusan, Ikhtiar Syifa Sdn. Bhd.