Penyebab Gangguan Syaitan Di Rumah (Bahagian 9)

MELUPAKAN ALLAH SWT

Orang yang tidak lagi mengendahkan perintah dan larangan agama, disebut sebagai orang yang melupakan Allah SWT. Dia sudah tidak merasa takut lagi kepada Allah SWT, berbuat semena-mena tanpa hukum, selalu melakukan perkara-perkara yang merugikan, dan hanya memperturutkan keinginan syahwatnya. Dalam perkara ini Allah SWT telah menegaskan:

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hijr: 19)

Melupakan Allah SWT merupakan pintu segala kemaksiatan, sehingga orang munafik sangat mudah terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Perkara itu disebabkan rasa kawal terhadap dirinya sudah lepas. Akibatnya semua perbuatan yang dilakukan tanpa dikawal akal sihat, hingga tepat sekali bila mereka melupakan Allah SWT.

Faktor yang menyebabkan seseorang melupakan Allah SWT memang banyak sekali. Namun yang paling dominan adalah sangat mencintai keduniaan, dan keinginan nafsu yang tidak dikendalikan. Berangkat dari faktor ini, mengakibatkan seseorang sangat cenderung kepada kehidupan duniawi, melupakan kehidupan ukhrawi. Akibatnya dia menjadikan segala ukuran terhadap sesuatu didasarkan pada ukuran material, baik kebahagiaan mahupun penderitaan, ketenangan mahupun kegelisahan, bahkan segalanya sangat bergantung kepada material, hingga sangat tidak percaya terhadap ketentuan Allah SWT.

Kerana itu, Allah SWT memperingatkan kepada orang-orang beriman agar tidak hanyut ke dalam kesenangan-kesenangan duniawi yang sangat sementara, yang menyebabkan dirinya lupa kepada Allah SWT dan mendapatkan kerugian besar di akhirat. Dalam perkara ini Allah SWT telah memberikan himbauan:

“Hai orang-orang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingati Allah. Barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munafiqun: 9)

Allah SWT juga telah memberikan jalan keluar kepada orang-orang beriman, agar mereka tidak hanyut dan tidak terbawa oleh pengaruh orang-orang yang lupa kepada Allah SWT. Mereka diperintahkan agar menjauhi orang-orang yang menjadikan kemewahan dunia sebagai tujuan utama dalam hidupnya. Dalam perkara ini Allah SWT telah menegaskan:

“Maka berpalinglah, hai Muhammad, dari orang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak menginginkan sesuatu kecuali kehidupan duniawi.” (An-NajmL 21)

Ayat ini bukan bererti meninjukkan bahawa sebagai orang beriman dia harus meninggalkan keduniaan sama sekali, seperti para pendeta, namun Islam justeru melarang kehidupan seperti pendeta. Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk berusaha dan mengambil bahagian kesenangan hidup dengan disertai zikir kepada Allah SWT. Dalam perkara ini Allah SWT telah menegaskan:

“Lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli, dan mengingati Allah, dan dari mendirikan solat, dan dari membayar zakat. Mereka takut pada suatu hari yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi goncang.” (An-Nur: 37)

Dalam ayat lain Allah SWT juga telah menegaskan:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan duniawi.” (Al-Qasas: 77)

Melupakan Allah SWT akan membawa kesan yang besar bagi setiap orang di tengah pergaulan, kecuali bagi mereka yang beriman yang tidak terbawa arus kecintaan terhadap kemewahan dunia. Sebab orang beriman akan mampu membentengi diri dari serangan yang mengajak dirinya melupakan Allah SWT hanya kerana urusan keduniaan. Seperti apa pun indahnya dunia, justeri akan menambah keimanan mereka. Kerana semua itu disikap sebagai bukti keangungan Allah SWT, dan kedha’ifan hamba-hamba-Nya. Hati mereka bertambah teguh dalam mencari keredaan Allah SWT, dan menjauhi segala pujuk rayu syaitan.

Bersambung…

Kehidupan Jin