Penyebab Gangguan Syaitan Di Rumah (Bahagian 13)

BERDUSTA TERHADAP RASULULLAH SAW

Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Berdusta, termasuk bahagian dari perbuatan dosa yang dilarang agama. Bahkan diancam dengan neraka. Dalam Al-Quran Allah SWT telah menegaskan:

“Pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah di dalam neraka Jahannam ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (Az-Zumar: 60)

Al-Hasan memberikan huraian: “Yang dimaksudkan orang-orang yang berdusta terhadap Allah, adalah mereka yang menyatakan: “Bila aku mahu, akan aku laksanakan perintah Allah. Bila tidak mahu, maka tidak akan aku laksanakan.” Yang demikian adalah perbuatan yang sangat dilarang agama. Perintah Allah SWT harus dilakukan oleh setiap manusia tanpa kecuali.”

Imam Ibnul-Jauzi dalam kitab tafsirnya juga memberikan huraian: “Para ulama telah membahaskan, bahawa berdusta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya termasuk perbuatan kufur, keluar dari agama Islam. Lebih-lebih berdusta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan menghalalkan yang haram, dan mengharamkan yang telah dihalalkan Allah, bererti dia adalah seorang kafir murni. Kalau yang selain itu, maka dia hanya dikatakan berdusta, dan mendapat ancaman seksa. Tidak dikategorikan sebagai orang kafir yang benar=benar kafir.”

Ancaman bagi orang yang berdusta atas nama Allah SWT dan Rasul-Nya, dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW telah menegaskan:

“Barangsiapa berdusta atas namaku, maka akan dibinakan buatnya rumah di neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga telah menegaskan:

“Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah dia mempersiapkan diri untuk menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)

Termasuk berdusta atas nama Rasulullah SAW, adalah memalsukan hadis Rasul. Dalam perkara ini baginda telah menegaskan: “Barangsiapa mengatakan sesuatu dariku, sedang aku tidak mengatakannya, maka hendaklah dia mempersiapkan diri bertempat tinggal di dalam neraka.”

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW telah menegaskan:

“Barangsiapa meriwayatkan sebuah hadis dariku, padahal dalam periwayatannya dia berdusta, maka dia termasuk salah seorang dari orang-orang yang suka berdusta.” (HR. Muslim dari Samurah)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW telah menegaskan:

“Berdusta atas namaku tidak sama kadarnya dengan berdusta atas nama selainku. Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah dia mempersiapkan diri untuk menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim dari Mughirah bin Syu’bah)

Berdasarkan dari keterangan di atas, dapat dimengertikan bahawa ancaman yang diberikan kepada orang yang berdusta atas nama Allah SWT dan Rasul-Nya sangatlah berat. Yang dimaksudkan berdusta atas nama Allah SWT dan Rasul-Nya adalah mengatakan sesuatu tentang urusan agama, tetapi apa yang dia katakan justeru bertentangan dengan garis ketentuan agama itu sendiri. Dia katakan, bahawa pernyataan itu dari Rasulullah SAW, tetapi kenyataannya baginda tidak mengatakannya. Atau dengan pengertian lain, suka mengada-ada dalam urusan agama yang tidak pernah diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebab, pada hakikatnya agama hanyalah datang dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Tidak dari yang lain. Kerana itu, bererti dia telah terjerat ranjau syaitan, hingga dianca, dengan seksa yang berat lagi memedihkan di akhirat nanti.

Bersambung…

Kehidupan Jin